Standar Nilai Kelulusan UN SMA 5,5

Siswa SMA dan SMK harus belajar keras supaya bisa lulus Ujian Nasional (UN) 20-24 April mendatang. Standar nilai kelulusan yang ditetapkan 5,5 menjadi tantangan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Diknaspora) untuk mempertahankan prestasi Minahasa Utara seperti 2008 lalu.

Polisi Pamong Praja (Pol PP) Minta Honor

125 tenaga kontrak Polisi Pamong Praja (Pol PP) Pemkab Minut dibuat pusing. Bagaimana tidak, honor Januari dan Februari belum diberikan. “Sudah dua bulan, kami belum menerima honor,” ujar sejumlah tenaga honor Pol PP di kantor bupati kepada wartawan.

Pelayanan Publik ‘Lumpuh’

Pelayanan publik di hari Jumat mesti diperhatikan. Pasalnya, semua PNS Pemkab Minut terpusat pada kegiatan Jumat Pagi Pelihara Alama Sekitar (Jumpa Pas) sejak pagi hari dan banya di antaranya tidak balik lagi ke kantor. Akibatnya, pelayanan administrasi publik di kantor camat, lurah, SKPD serta Sekretariat Daerah (Setda) terganggu.
Seperti kemarin (27/2). Semua PNS kecamatan se Minut berkumpul di hutan kenangan. Untuk membuat taman bunga dari setiap kecamatan. Belum juga, PNS semua SKPD bersih-bersih di lokasi khusus (lokus) kebersihan.
Aktivis Minut Wiliam Luntungan mengoreksi aktifitas Pemkab setiap Jumat. Menurutnya, Pemkab Minut jangan lebih fokus pada Adipura dan mengabaikan bidang-bidang lain. Olehnya, Pemkab perlu memperbaiki manajemen pembagian kerja.
Plt Bupati Drs Sompie Singal melalui Kabag Humas Dra Yeanette Possumah MSi mengatakan, pelayanan publik tetap berjalan. Karena kegiatan Jumpa Pas hanya di pagi hari. “Setelah selesai kerja bakti, PNS kembali ke SKPD masing-masing. Daftar hadirnya ada,” katanya.

Baju PNS 500 Ribu Diprotes

347 CPNS yang lolos seleksi 2008 gerah. Pasalnya, biaya Rp500 ribu yang dipungut untuk pengadaan seragam Hansip dan Keki banyak yang mubazir karena kekecilan. Selain itu, sampai saat ini SK CPNS dan Nomor Induk Pegawai (NIP) dari pemerintah pusat belum ada. Padahal 26 Sekretaris Desa (Sekdes) sudah mengantongi SK PNS yang diserahkan Plt Bupati Drs Sompie Singal baru-baru ini.
“Baju tidak pas, SK CPNS juga belum ada karena belum ada NIP dari pusat,” keluh sejumlah CPNS. Padahal Kab/Kota lain sudah diserahkan.
Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan Latihan Daerah (BKDD) Marthino Dengah SH mengatakan, pihaknya sementara merampungkan NIP di Jakarta. Soal dana Rp500 ribu yang ditagih, lanjut Dengah, untuk membayar pembuatan baju seragam. “Kalau ukuran yang tidak pas, saya rasa tidak benar. Karena sebelum dijahit, sudah ukuran masing-masing CPNS,” kata Dengah.

Minut Pemasok Hasil Laut Sekitar 70 %

Distribusi ikan yang berada di pasar-pasar pada beberapa wilayah kabupaten/kota di wilayah Sulut, itu berasal dari Kabupaten Minut.
Menurut, Kadis Kelautan Perikanan Pemkab Minut Ir Ronny Siwi, disamping itu juga ada distribusi dari kabupaten/kota lain, seperti Bitung, Mitra dan Minsel, namun untuk Kabupaten Minut distribusi itu mencapai 70%. “Distribusi Minut memang seperti itu dan kami akan berupaya terus untuk lebih ada peningkatan,” ujar Siwi, Kamis (26/2) kemarin. Sementara itu, Siwi juga mengakui kalau kualitas ikan yang berasal dari Minut tidak diragukan di pasaran, untuk penjualan ikan cakalang yang diproses secara pengasapan (cakalang fufu), agar tidak menggunakan zat pewarna, seperti rodhamin. “Biasanya untuk lebih menarik, warna ikan cakalang fufu tersebut diberi pewarna agar kelihatan segar, ini tidak boleh dilakukan karena sangat berbahaya bagi kesehatan mereka yang mengkonsumsi ikan cakalang,” jelasnya. Lanjutnya lagi, untuk menunjang WOC Siwi berharap masyarakat nelayan tidak menggunakan zat pewarna tersebut, apalagi cakalang fufu merupakan daya tarik tersendiri bagi pecinta wisata kuliner,”Saya harap masyarakat nelayan tidak menggunakan zat pewarna tersebut dan kami juga akan segera melakukan uji lapangan, bekerja sama dengan Disperindag, Dinas Kesehatan dan BPOM cabang Bitung, dengan tujuan ke sentra usaha masyarakat,” pungkasnya.

Raskin di Minahasa Utara Mulai Disalurkan

Pembagian jatah raskin di Minut sementara dibagikan kepada masyarakat miskin, jatah per KK 15 Kg telah dilakukan di dua Kecamatan, masing-masing Dimembe dan Talawaan. Jumlah RTM yang akan menerima raskin di Minut mencapai 12.564 KK, dan menurut Kabag Ekonomi Pemkab Minut Junius Dumais, pihaknya segera menyalurkan raskin ke kecamatan lainya.
“Berikutnya raskin ini akan disalurkan di Kecamatan Likupang Selatan dan kami juga akan prioritaskan terlebih dahulu daerah atau wilayah kepulauan, sebab daerah mereka jauh dari pusat Kabupaten,” ujar Dumais, kamis (26/2) kemarin.
Dumais juga mengatakan jumlah penerima raskin di Minut sudah menurun dari 9% sampai 12%. “Jumlah pene-rimaannya menurun, 2008 yang lalu disalurkan raskin tersebut sebanyak 208.095 Kg dan untuk 2009 ini sebanyak 188.460 Kg,” jelasnya.
Sementara itu Kadis Perindag Pemkab Minut AKJ Frederik, menanggapinya kalau penya-luran raskin ini, akan berdampak pada harga beras yang ada. “Ini bisa saja, memperngaruhi harga beras yang ada di Minut, karena kita tahu sendiri harga beras sekarang sudah naik, namun lewat penyaluran raskin ini akan berdampak pada turunnya harga beras,” tandasnya.

25 Persen Guru Belum PNS

Total guru di Minahasa Utara sebanyak 2.686 orang. 948 di antaranya atau 25 persen ternyata berstatus guru honor. Sedangkan PNS berjumlah 1738 orang. “Memang masih banyak tenaga pengajar yang belum PNS, kata lain masih tenaga honor,” kata Kadis Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Drs Handry Katuuk kemarin. Ia menambahkan, jumlah tenaga guru non PNS itu bukan hanya terdapat di sekolah negeri. Tapi sudah termasuk sekolah swasta.
Yang pasti, lanjut Katuuk, meski masih berstatus guru honor tapi kualitas mengajar tetap diutamakan. Ke depan, kata mantan Kadishub Minut ini, pihaknya berharap tenaga honor tersebut bisa lolos dalam penerimaan PNS.
Gaji para guru honor tersebut masih ditangani Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP). “Walaupun mereka masih honor, tapi kualitasnya tidak diragukan lagi,” kata Katuuk diaminkan Kabid Dikmen Drs Max Tapada kemarin.

Kondisi Guru Minut
Sekolah PNS Non PNS
191 SD 1071 516
66 SMP 491 239
21 SMA 157 155
3 SMK 19 38
1738 948
Total PNS Minut 3684
Total Tenaga Guru 2686
Sumber : Dinas Diknaspora

Minut Bangun Pasar Modern

Pemkab Minut akan merubah konstruksi pasar Airmadidi 2009 ini. Pasar tersebut akan dibuat modern terpadu. Untuk mendukung kebijakan tersebut, Pemkab telah menganggarkan dana Rp3 miliar untuk pembangunannya. Saat ini proyek tersebut ditenderkan di Dinas Pekerjaan Umum (PU). Wakil Ketua Dekab Minut Drs Denny Wowiling, Ketua Komisi B Royke Kaloh serta Indrakusuma Oley mewanti-wanti pembangunan tersebut. Kata Kaloh dan Oley, perencanaannya harus matang supaya pembangunan tepat guna dan berhasil guna. “Konsep pasar modern terpadu perlu didukung, namun perlu memenej dengan baik. Jangan sampai pembangunannya mubasir,” kata Oley kemarin.
Kadis PU Ir Patrice Tamengkel mengatakan, pihaknya memang menganggarkan pembangunan pasar modern Airmadidi. Ini dimaksudkan supaya kondisi pasar menjadi lebih baik dan tidak semrawut. Dan sistem pengelolaannya berbasis bisnis untuk perekonomian masyarakat. “Sementara ditender pembangunannya,,” Tamengkel singkat.

TPA Walanda Maramis Bina TP PKK Minut Diresmikan

Airmadidi—Taman Penitipan Anak (TPA) dan Pembinaan Anak Usia Dini (PAUD) yang menjadi binaan tim Penggerak PKK Minut, resmi dibuka oleh Plt Bupati Sompie Singal, Selasa (24/2) kemarin. TPA/PAUD yang bertempat di RSUD Walanda Maramis, telah resmi dibuka oleh Plt Sompie dan dalam sambutannya, mengucapkan selamat dan sukses kepada TP PKK Minut yang telah berhasil dalam membentuk serta akan membina anak usia dini. “Sebagai generasi penerus bangsa anak-anak harus dibina sebaik mungkin dengan menanamkan budi pekerti, pendidikan agama serta pembentukan sikap dan interaksi sosial, ini menjadi tugas dari TPA/PAUD Minut, karena hal ini yang sangat penting,” ujar Plt Singal. Sementara itu, Ketua TP PKK Minut Altje Polii SH MSi, sangat berharap pihak Pemkab melalui Dinas Dikpora Minut, dapat membantu dalam hal pendanaan untuk sarana pendidikan yang lebih memadai. “Harapan kami, ini juga menjadi perhatian Dinas Dikpora Minut, karena masih banyak yang harus dilengkapi untuk sarana bermain dan belajar dari TPA/PAUD Walanda Maramis ini,” tandasnya.